Mobil Robot Pintar Siap Beredar di Jalan pada 2030
Masih ingat bagaimana mobil pintar “KITT�? dalam serial televisi Knight Rider yang dulu sempat populer. Mobil yang mampu berjalan sendiri, mengenali jalanan, serta melaju dengan kecepatan kencang melewati berbagai rintangan, tanpa memerlukan seorang pengemudi untuk mengendalikannya. Mungkin kala itu, KITT hanyalah sebuah fantasi.Tapi tidak untuk beberapa tahun mendatang. Sejumlah ahli meyakinkan kalau mobil pintar yang tidak perlu pengemudi akan menjadi sebuah kenyataan.
Sejumlah engineer dari Stanford University telah mengumumkan kelahiran “Junior,�?sebuah mobil robot pintar yang siap melaju di jalanan bebas tanpa perlu pengemudi.Mobil robot tersebut dibangun berbasis Volkswagen Passat Wagon produksi 2006. Untuk menguji ketangguhan Junior, mobil robot tersebut akan memasuki tahapan kompetisi untuk ketiga kalinya.
Perlombaan mobil-mobil robot The DARPA Urban Challenge yang akan berlangsung pada tanggal 3 November 2007 nanti. Sejumlah mobil tanpa pengemudi itu akan beradu kemampuan mengemudi dalam sebuah kota buatan. Mobil tersebut memiliki kelengkapan serta kepintaran untuk mengorganisasi diri, mengenali lalu lintas, melewati persimpangan yang padat, menghindari gangguan jalan, dan tentu saja menguasai keterampilan seorang pengemudi andal. “Mobil-mobil ini dikemudikan oleh sebuah artificial intelligence (intelegensia buatan),�? ungkap Sebastian Thrun, ahli komputer dan juga profesor teknik listrik di Stanford.
Stannford dan juga Thrun sebenarnya telah mengoperasikan mobil pintar ini di jalanan sebelumnya. Tim dari Stanford yang mengikuti lomba perlombaan mobil pintar pada tahun 2005,berhasil menjadi juara pertama. Tapi sayangnya, perlombaan itu berlangsung di gurun pasir Nevada.“Tantangan selanjutnya, kami menginginkan mobil berjalan di jalanan di mana kita tinggal,�?papar Thrun. Thrun menuturkan, Junior telah memiliki kelengkapan yang diinginkan.Kendali mobil Volkswagon andalan Stanford itu benar-benar mengandalkan komputer. Baik itu setir, mesin, maupun remnya telah dimodifikasi sedemikian rupa tanpa memerlukan kendali manual sama sekali. Seperangkat perlengkapan laser diletakkan pada bumper mobil.
Laser yang mampu menyediakan pandangan 360 derajat tiga dimensi tentang situasi di sekitar mobil. Sementara itu radar dan juga sistem sentral menyuplai data ke komputer untuk mengenali lokasi serta posisi mobil. Thrun pun berani memprediksikan mobil pintar ini akan menjadi pemimpin, bagi munculnya mobil-mobil tanpa pengemudi di jalanan pada tahun 2030. “Hari ini kita berjalan sekitar 160 km tanpa memerlukan bantuan manusia. Pada tahun 2010, saya mengharapkan mobil ini akan berjalan sampai 1.160 km. Memasuki 2020 bisa naik sampai 1,6 juta km,�?papar Thrun.
Thrun berharap mobil robot bisa dimanfaatkan masyarakat umum pada 2030. Mereka yang tidak mungkin untuk mengemudi, atau pun memilih untuk tidak mengemudi, akan bisa mencobanya pada tahun tersebut. Tapi Thrun memperkirakan teknologi militer mampu berkembang lebih cepat.Versi tempur dari mobil pintar ini sudah bisa digunakan pada 2015. Kesulitan terbesar dalam mewujudkan impian tersebut adalah bagaimana memberikan sistem pengenalan seperti indera manusia pada mobil. Berjalan di lingkungan kota yang padat dan sarat dengan berbagai hal-hal yang tidak terduga, merupakan hal muskil yang mesti bisa dilalui oleh sang robot.Para ahli sedang berupaya menanam sejumlah indera pada mesin beroda empat tersebut.
“Tantangan terbesar adalah kemampuan untuk mengenali lingkungan yang Anda tinggali, memprediksi apa yang akan terjadi, kemudian dan bereaksi ketika ada sesuatu yang salah,�? ujar seorang satu insinyur Stanford Mike Montermerlo. Para ahli dari Stanford tersebut menilai, Junior memiliki tenaga komputasi empat kali lebih besar daripada mobil robot yang dilombakan pada 2005. Untuk membuat mobil tersebut bisa berpikir, sekitar satu lusin mahasiswa, staf pengajar, dan peneliti di Stanford bersama-sama membangun software yang mengoperasikan kendali pengemudi seperti melakukan persepsi, pemetaan, dan juga perencanaan. Lokasi untuk perlombaan yang akan berlangsung pada November nanti masih belum ditentukan.
Kemungkinan besar panitia DARPA Urban Challenge akan mengumumkannya pada sekitar Oktober. Selain robot milik Stanford, sejumlah kompetitor lain juga akan bertanding, termasuk juga robot dari Carnegie Mellon University, yang pada tahun 2005 hanya menempati urutan kedua. Mobil robot tercepat yang menjadi juara akan berhak membawa pulang hadiah utama sebesar USD2 juta (Rp18,2 miliar) ditambah juga sebuah plakat prestisius. (Juni Triyanto/SINDO/mbs)
No comments:
Post a Comment