NYANG ANGET...NYANG ANGET
Core 2 Extreme Makin Cepat
JAKARTA - Guna memuaskan para pemain game, profesional desain digital, dan pehobi multimedia, produsen prosesor terbesar dunia Intel Corp menyajikan prosesor empat inti komputasi Intel Core 2 Extreme.
Dengan konfigurasi empat inti komputasi (quad-core), prosesor ini sesungguhnya sudah memiliki tenaga sangat besar karena kemampuannya sama seperti empat keping prosesor yang dijadikan satu. Namun, hardcore gamer (pemain game fanatik) rupanya belum puas terhadap kemampuan Intel Core 2 Extreme. Karena itu, para produsen PC khusus game, seperti Alienware, berupaya mendongkrak kecepatan prosesor tersebut dengan teknik overclocking.
Agar pengguna biasa tidak perlu repot melakukan overclocking, Intel merilis seri terbaru Intel Core 2 Extreme, yakni QX6800. Prosesor terbaru itu memiliki kecepatan 2,93 GHz. Alhasil, QX6800 menjadi prosesor pengadopsi mikroarsitektur Intel Core yang memiliki native clock speed paling cepat yang ada saat ini. Intel Core 2 Extreme versi sebelumnya ’’hanya” memiliki kecepatan 2,66 GHz.
Peningkatan kecepatan tersebut memungkinkan Intel Core 2 Extreme mampu menampilkan permainan game yang lebih mulus, efek lebih realistis, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) lebih hidup. Sejumlah game paling top pada tahun ini, termasuk Crysis dari Crytek, Supreme Commander dari Gas Powered Games, dan Hellgate London dari Flagship sudah dirancang khusus untuk berjalan pada prosesor berinti komputasi lebih dari dua, seperti Intel Core 2 Extreme. Dengan demikian,game-game tersebut mampu mengeksploitasi seluruh potensi komputasi prosesor tersebut.
Salah satu game pertama yang pernah dikembangkan khusus untuk personal computer (PC), yakni Microsoft Flight Simulator, juga sudah mampu memanfaatkan kemampuan prosesor quadcore.
’’Versi terbaru Microsoft Flight Simulator (Sim X SP1) akan dirilis pada akhir bulan. Game tersebut adalah pasangan serasi prosesor quadcore Intel Core 2 Extreme. Game tersebut mampu memanfaatkan tenaga komputasi ekstrem prosesor multicore (berinti komputasi banyak),” jelas Flight Sim Program Manager Microsoft Game Studios Phil Taylor. Taylor menambahkan, Sim X SP1 mampu meningkatkan pemanfaatan tenaga prosesor multicore sehingga waktu loading menjadi lebih singkat dan frame rate pun meningkat. Alhasil, game tersebut mampu menampilkan visualisasi lebih kompleks dan permainan simulasi penerbangan itu menjadi semakin nyata.
Tidak hanya mampu memperbaiki pengalaman game, Intel Core 2 Extreme juga mampu meningkatkan produktivitas para profesional digital. Lusinan pengembang software telah membangun aplikasi yang mampu bekerja baik dengan prosesor berinti komputasi banyak tersebut. Sebagai contoh, prosesor quadcore Intel Core 2 Extreme QX6800 mampu menyuguhkan kecepatan 65% lebih tinggi daripada prosesor dualcore Intel Core 2 Extreme dalam menjalankan aplikasi penyuntingan video. Dengan kemampuan tersebut, pengguna bisa menyunting sendiri video berdefinisi tinggi di rumah.
’’Prosesor quadcore dari Intel memberikan manfaat besar bagi pengguna. Mereka bisa menjumpai musuh yang lebih cerdas ketika bermain game. Selain itu, mereka pun tidak perlu terlalu lama menunggu untuk menjalankan aplikasi media editing berdefinisi tinggi,” ungkap Senior Vice President Intel Corp Eric Kim. Prosesor Intel Core 2 Extreme QX6800 diproduksi dengan proses manufaktur 65 nanometer (nm). Karena itu, prosesor tersebut mampu menyuguhkan cache memory besar 8 MB dan system bus cepat 1.066 MHz. Dengan kecepatan yang ’’ugal-ugalan”, harga Intel Core 2 Extreme QX6800 pun menjadi ’’ugal-ugalan’’.
Intel menjual prosesor tersebut seharga USD1.199 per keping. Kendati sangat cepat, Intel Core 2 Extreme QX6800 bukan prosesor paling cepat yang ada di dunia. Dengan teknik overclocking, ’’speedshop” spesialis PC game Alienware berhasil memodifikasi Intel Core 2 Extreme berkecepatan 2,66 GHz hingga mampu menyuguhkan kecepatan 3,2 GHz. Alienware menggunakan sistem pendingin cairan untuk menjaga stabilitas operasi prosesor tersebut. (ahmad fauzi/SINDO/mbs)
No comments:
Post a Comment